KURUNGBUKA.com, CILEGON – Dua pemuda asal Cilegon, Ade Ubaidil dan Muthakin Al-Maraky dirikan komunitas membaca buku bernama Gala Buku Reading Club. Sabtu (06/01/2024) kemarin mereka mengadakan pertemuan perdananya di Alun-Alun Kota Cilegon.

Kegiatan pertama tersebut dihadiri tak kurang dari 10 orang anggota dari berbagai daerah di Banten seperti Merak, Cibeber, Citangkil, dan Pontang. Total seluruh anggota yang tergabung dalam grup WhatsApp berjumlah 38 anggota yang sayangnya tidak semua bisa hadir. Asal mereka pun beragam, mulai dari wilayah di Banten hingga luar Banten seperti Jogjakarta, Solo, Jakarta, Malang, dan sebagainya.

Berawal dari keresahan karena minimnya ruang untuk berbagi dan mengeskpresikan hasil bacaan, Ade dan Takin berinisiatif untuk membuat komunitas Gala Buku ini.

“Kami tidak menyangka kalau anggotanya ada yang berasal dari luar Banten juga, karena tujuan awalnya komunitas ini dibuat untuk ruang bertemu sesama pembaca di Cilegon khususnya. Namun saya bersyukur dengan antusias teman-teman pembaca. Mungkin ke depan kita akan membuat acara via daring juga,” ucap Ade Ubaidil.

Sementara itu, Takin merasa tertarik ketika pertama kali ditawari Ade untuk membuat komunitas ini. “Saya dihubungi Ade dan diminta datang untuk bersama menginisiasi komunitas baca ini. Saya cukup excited, karena awalnya saya pembaca buku Ade Ubaidil lalu sekarang jadi teman menulis dan berbagi bacaan,” jelasnya.

Takin menjelaskan asal kata nama Gala Buku yang dibuat bersama Ade. “Gala itu kan perayaan, ya. Arti lainnya damar. Jadi bisa dibilang Gala Buku adalah komunitas atau tempat yang menjadi penghubung dan penjaga api semangat para pembaca untuk merayakan buku yang dibacanya. Dan kami ingin pembaca selalu merasa excited setiap kali bertemu pembaca lainnya seperti pertemuan pertama ketika mendapatkan buku bacaan yang bagus. Karena hal itu pulalah yang kemudian mendasari tercetusnya tagline: Buku Adalah Teman!” terang Takin.

Para anggota yang hadir di pertemuan pertama masing-masing membawa buku yang sudah dibacanya, lalu mereka diminta bergantian berbicara dan menjelaskan isi buku tersebut sekaligus mengomentarinya.

“Kami duduk melingkar, lalu satu per satu diminta untuk menjelaskan hal apa yang menarik dari buku ini. Kemudian teman-teman yang lain menanggapinya. Seru, sih. Saya jadi belajar berdialektika lagi di hadapan orang lain. Kita jadi bisa bertukar buku bacaan juga. Asyiklah!” ucap Asqo, salah satu anggota yang datang jauh-jauh dari Pontang, Kab. Serang bersama istrinya.

Ade juga menambahkan bahwa komunitas ini terbuka untuk umum tanpa batasan usia. “Siapa pun boleh bergabung, semakin ramai semakin beragam buku bacaannya. Kami tidak membatasi pada satu genre tertentu. Informasi lebih jelasnya ada di Instagram @gala_buku,” imbuh Ade. (dhe)

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia dan membagikan berita-berita yang menarik lainnya. >>> KLIK DI SINI <<<