SERANG- Penulis, pengusaha, aktivis, serta Bakal Calon Walikota Tangerang Selatan Fahd Pahdepie mengatakan, tugas seorang pegiat literasi serupa dengan tugas nabi yang menyampaikan kebenaran kepada orang yang belum mengetahui tentang kebenaran itu. Melalui enam literasi dasar, pegiat literasi di Provinsi Banten berperang melawan kebodohan.

Hal itu terungkap pada acara Gonjlengan Kampung Rumah Dunia, Literasi menginspirasi generasi di Kafe Umah Kite, Sabtu (9/11) yang dihadiri tim official Fahd Pahdepie, Ketua FTBM Banten Andri Gunawan, Presiden Rumah Dunia Abdul Salam, dan puluhan peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

Menurut Fahd, literasi bukan hanya diartikan sebagai kegiatan mengajak orang untuk membaca. Namun, literasi merupakan mengajak orang untuk keluar dari rantai kemiskinan dan kebodohan, serta mampu untuk melihat dunia secara luas dan menemukan kebenaran itu.

“Kayak Nabi muhammad SAW itu kan orang yang sudah ditunjukkan kebenaran oleh Allah Swt., tapi dia mau turun lagi mengajak orang lain (umatnya-red) untuk melihat dan meyakini kebenaran yang sebenarnya,” kata Fahd saat acara berlangsung.

Pada pelaksanaannya, kata Fahd, nabi mendapat penolakan bahkan sampai dicaci-maki dan disakiti. Meski tidak sampai separah apa yang dialami nabi, hal itu juga mungkin dialami para pegiat literasi yang ketika saat ini orang-orang memiliki kecenderungan sifat menginginkan sesuatu dengan cara yang instan, ketika diajak membaca dan menulis yang harus menempuh proses panjang, pasti mendapat penolakan.

“Karena itu, pegiat literasi harus meningkatkan dulu kapasitas sebagai orang yang memang memiliki kualitas di bidang literasi, baru kemudian mengajak orang lain untuk sama-sama mengetahui kebanaran itu,” ungkapnya. (rhu)