KURUNGBUKA.com, SERANG – Dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas keaksaraan pegiat Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Tekhnologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar & Pendidikan Menengah, Direktorat Pendidikan Masyarakat & Pendidikan Khusus, menggelar Magang Pegiat Literasi Tahun 2021.

Kegiatan tersebut berlangsung atas kerja sama Direktorat PMPK dengan 10 TBM terpilih, antara lain:

  • TBM Lingkaran, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara
  • TBM Riau Berkarya, Kab. Pelalauan, Riau
  • Rumah Dunia, Serang, Banten
  • RB Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat
  • TBM RB Ilalang, Kab. Jepara, Jawa Tengah
  • Rumah Asa Yogya, Yogyakarta, D.I Yogyakarta
  • TBM Sakila Kerti, Tegal, Jawa Tengah
  • Baloy Aksara, Tarakan, Kalimantan Utara
  • SKB Jeneponto, Kab. Jeneponto, Sulawesi Selatan; dan
  • TBM Relasi Community Sabu Raijua, Kab. Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan tersebut berlangsung per tanggal 13-27 Agustus 2021 di masing-masing lokasi berbeda. Acara hari ini dibuka secara daring melaui Zoom Meeting oleh Direktur Direktorat Pendidikan Masyarakat & Pendidikan Khusus, Dr. Santo. Beliau menjelaskan kegiatan Magang Pegiat Literasi Tahun 2021 bertujuan untuk meningkatkat mutu keaksaraan di Indonesia dengan melakukan pendampingan kepada para pegiat literasi terpilih.

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pegiat literasi di Indonesia agar dapat mengembangkan pengetahuan secara personal pegiat maupun memaksimalkan potensi dari masing-masing TBM yang dikelola berdasarkan karakteristiknya,” jelas Dr. Samto dalam sambutannya.

Selain itu, Sub. Koordinator Fungsi Keaksaraan, Dr. Untung, M.Pd menambahkan, bahwa kegiatan pemagangan merupakan wadah pengembangan pengalaman bagi pegiat literasi yang diharapkan bisa diaplikasikan setelah kegiatan berakhir.

20 nama pegiat literasi dari kabupaten/kota se-provinsi Banten yang terpilih sebagai peserta magang

“Karena kegiatan ini merupakan upaya pembangunan dan penguatan karakter TBM, maka saya berharap para pegiat literasi yang didampingi dalam kegiatan nanti, menyusun rencana tindak-lanjut dalam mengaplikasikan materi yang didapat ke TBM masing-masing. Karena peserta pemagangan memiliki tanggung jawab sebagai agen perubahan dalam meningkatkan mutu keliterasian di tengah masyarakat,” pungkasnya. (Bae)