KURUNGBUKA.com, JAKARTA – Duta Baca Indonesia (DBI) Gol A Gong menegaskan bahwa semua pegiat literasi di seluruh Indonesia wajib memiliki kemampuan menulis. Menulis dinilai bisa menjadi cara meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Hal itu terungkap pada Talk Show Gerak Literasi di Indonesia, Perpusnas Writers Festival (PWF) dalam rangka memperingati HUT Perpuspas RI ke-41 di Auditorium Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, No 11, DKI Jakarta, Senin (14/6).
Acara ini dibuka Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarief Bando, dihadiri pula oleh Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerjasama, dan Humas Sri Marganingsih serta jajaran, Reda Gaudiamo, dan Dee Lestari via zoom.
Gong mengatakan, sekarang sudah bukan lagi saatnya masyarakat hanya berkutat pada tahap membaca buku. Tapi harus meningkat ke tahap menulis buku. “Terutama pegiat literasi, jangan hanya mengajak orang untuk membaca saja, menulis juga harus bisa,” katanya.
Namun Gong mengingatkan, menulis bukan pekerjaan mengkhayal. Menulis harus disertai riset yang panjang, agar tulisan yang dibuat kaya ilmu dan bagus. Ia mengungkapkan seperti karya Balada Si Roy yang ditulisnya melalui riset selama enam tahun. “Tulisan yang berdasarkan ilmu pengetahuan, nanti akan ditinggikan derajatnya oleh pembaca,” ungkapnya.
Sementara itu, Dee Lestari menambahkan, Indonesia tak tidak akan kekurangan cerita, tapi kekurangan orang yang mahir menuliskan cerita. “Indonesia gudangnya cerita, kita enggak akan kehabisan bahan,” tuturnya.
Dee menambahkan, kegiatan menulis dan membaca harus seiring sejalan, jangan sampai kemampuan menulis terpisahkan dari membaca buku. Menulis jadi kemampuan dasar yang harus dimiliki semua orang.
“Karena menulis tidak mungkin tidak punya manfaat. Semua bidang pekerjaan pasti membutuhkan kemampuan menulis,” pungkasnya. (rhu)