KURUNGBUKA.com, BAYAH – Motor Literasi kembali membuat gebrakan. Di tengah pandemi Covid-19, komunitas motor asuhan Firman Venayaksa ini semakin garang menggelorakan semangat membaca.

Di penghujung tahun ini, mereka menyambangi Kampung Cibeas, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, untuk memberi dukungan awal serta peresmian TBM Jihadussababa yang diketuai oleh Tatu, seorang guru mengaji yang resah melihat anak didiknya terlalu banyak bermain gadget ketimbang belajar atau membaca.

Jumat (25/12) pukul 10.00 WIB itu, matahari sudah terik. Sekira 30 anggota Moli menarik pedal gas kuda besinya. Ratusan eksemplar buku pun dikemas untuk diserahkan kepada anak-anak di Sawarna.

Perjalanan pun dimulai, rombongan mengawalinya dengan doa bersama dan pelepasan sederhana oleh Pendiri Rumah Dunia Gol A Gong. Perjalanan Serang-Sawarna yang menempuh jarak 150 km tentu bukan hal mudah. Rute yang ditempuh melalui jalur Petir-Warunggunung, memang awalnya tanpa kendala, perjalanan mulus dan lancar, hingga menyempatkan waktu salat Jumat. Namun saat siang menjelang sore di jalur Malimping-Bayah, perjalanan mulai diwarnai hujan deras hingga harus memaksa rombongan berhenti sejenak.

Namun hal itu justru membuat perjalanan semakin menantang, beberapa kali rombongan menepi. Berteduh, mengendurkan otot, sekaligus menambah tenaga dengan menyantap bekal makanan.

”Perjalanan ini bukan hanya sekadar liburan, tapi ada tugas mulia yang harus kita lakukan, mendukung dan memotivasi warga yang ingin mendirikan TBM,” ungkap Firman kepada Kurungbuka.com.

Lima jam perjalanan seolah tak terasa, saat deburan ombak Pantai Sawarna menyambut rombongan Moli. Senja itu, riders juga disambut oleh Pengurus TBM Atsila, Sawarna Timur. Menyusuri aspal yang di sisi kanannya tepi pantai, membuat tubuh yang lelah kembali berstamina.

Deburan ombak yang menabrak karang, daun kelapa yang bergoyang di terpa angin, hingga kaki kecil anak-anak yang berlarian di pantai, seolah menjadi pemandangan paling elok yang disuguhkan Sawarna kepada rombongan.

Malamnya, Moli mengunjungi lokasi majlis pengajian, melakukan penyerahan bantuan buku sekaligus meresmikan TBM Jihadussababa. Turut hadir Kepala Desa Warung Banten Jaro Ruhandi, TBM Atsila Sawarna, TBM Tukik, TBM Rumah Kite, TBM Diva Kreatif, dan SMK Cisait Padarincang.

Dalam menjalani TBM, Jaro Ruhandi bercerita, ia rutin menguplod kegiatan ke media sosial, perkuat jaringan, dengan begitu, hasilnya ada banyak orang yang ingin membantu seperti dapat kiriman buku dari orang-orang baik.

Penguatan jaringan itu, tambahnya, membuat lebih banyak tau soal literasi dan peluang yang bisa didapatkan. ”Banyak hal-hal ringan yang selalu kita acuhkan, kenapa kita selama ini sering enggak pede?Padahal selama ini kita luput dengan apa yang kita bisa lakukan,” ujarnya.

Angin bergemuruh, deburan ombak semakin kencang, suaranya sampai tersengar hingga penginapan kami yang jaraknya tak sampai 100 meter. Penginapan dengan dua kamar ini disewa dengan harga Rp200 ribu. Jika hari biasa harganya bisa turun menjadi Rp150 ribu.

Suasana pagi di Sawarna memang berbeda, selain udara dinginnya yang khas, pemandangan pantai dengan karang bertebaran pun sangat memanjakan mata.

Ketua Pelaksana Wahyu Al-Jawi dan Sekjen Moli, Ivan Mubarok atau akrab disapa Ipong, mengajak rombongan menikmati pantai, saat itulah, ada yang berbeda di langit Sawarna. “Indah banget ya pelanginya,” gumam Ipong dan lekas memotretnya.

Setelah puas menikmati pelangi, rombongan beranjak menuju Tanjung Layar, dua bongkahan batu karang sebesar rumah yang menjadi ikon Sawarna. Di sana semua berbaur, membaca sajak dan penggalan cerita dari Novel balada Si Roy karya Gol A Gong yang segera difilmkan. (Rhu)