Film Black Panther Wakanda Forever menjadi peringkat utama film paling diminati penonton bioskop dalam kurun waktu dua Minggu terakhir.

Sekuel film Black Panther yang disutradarai Ryan Coogler ini tak kalah seru dengan Black Panther sebelumnya. Sang sutradara mampu menggambarkan rasa kehilangan bangsa Wakanda tanpa perlu mengais air mata dari kematian Raja T’Challa yang diperankan Chadwick Boseman.

Jika film pertama berkutat pada perebutan takhta, Black Panther 2 mengusung persoalan yang lebih luas. Salah satunya karena faktor keberadaan bangsa Talokan yang juga menjadi titik awal dari rentetan konflik.

Hubungan Wakanda dan Talokan yang tak adem ayem disampaikan dengan apik oleh Ryan Coogler, lengkap dengan selipan-selipan politik luar negeri seperti geopolitik, konflik kepentingan, hingga perang diplomasi.

Coogler juga mengenalkan bangsa Talokan dengan amat menarik, dan secara perlahan mengajak penonton memahami kisah dari bangsa yang mengasingkan diri di bawah lautan tersebut.

Pengenalan bangsa Talokan itu semakin berkesan dengan sajian visual yang begitu indah, lengkap dengan kecanggihan mereka dalam memanfaatkan vibranium.

Meski begitu, Ryan Coogler tak meninggalkan kesan asing saat menggambarkan Talokan sebagai bangsa yang mengisolasikan diri. Ia memikirkan dengan saksama kesan tersebut yang terpatri lewat desain dan arsitektur bangsa itu.

Diceritakan sang Ratu Ramonda yang amat menyayangi sang anak Shuri yang diperankan Letitia Wright, harus menelan kekecewaan pada sang prajurit terbaik Okoye.

Kekecewaan itu karena satu sumber masalah, yaitu Vibranium. Elemen metal terkuat yang ada di bumi ini menjadi salah satu incaran manusia setelah Wakanda yang awalnya membuka sumber daya mereka untuk masyarakat luas, menjadi kembali ditutup karena banyaknya bangsa yang ingin menggunakannya untuk keperluan perang dan juga memperkuat militer.

Hal ini akhirnya menjadi awal dari perselisihan, setelah Talokan melihat manusia dengan teknologi canggihnya sedang mencari Vibranium di dasar laut. Namor kemudian meminta bantuan Wakanda untuk mencari ilmuwan yang membuat teknologi tersebut karena bisa membahayakan Talokan.

Wakanda menjadi waspada karena ilmuwan yang membuat penemuan tersebut ternyata masih belia. Talokan pun ingin membunuh sang ilmuwan ini, yang ternyata adalah Riri Williams (Dominique Thorne), seorang mahasiswa yang cerdas dan hampir memiliki kecerdasan setara dengan Tony Stark.

Okoye gagal menyelematkan Shuri dalam misi mengamankan Riri dari Pasukan Talokan yang dipimpin Namor yang diperankan oleh aktor asal Meksiko Tenoch Huerta. Shuri dan Riri diculik ke Talokan di bawah dasar laut.

Dari situlah konflik antara Bangsa Wakanda dan Talokan dimulai, peperangan pun tak dapat dihindarkan. Namor yang memiliki kekuatan tak tertandingi hingga mampu memporak-porandakan bangsa Wakanda hingga meninggalnya Ratu Ramonda, membuat keterpurukan rakyat Wakanda semakin menjadi-jadi.

Shuri kemudian menciptakan ramuan kekuatan para leluhur bangsa Wakanda yang membuatnya memiliki kekuatan Black Panther, sedangkan Riri dengan kejeniusannya menciptakan senjata berkekuatan vibranium.

Keduanya bersama seluruh pejuang Wakanda pun membalas dendam pada Namor dan merebut kejayaan bangsa Wakanda. (Rhu)