Pagi yang cerah. Alda terbangun dari tidurnya, bergegas menuju kamar mandi. Sementara itu, ibu Alda telah selesai memasak di dapur dan menghidangkan makanannya di atas meja makan. Kemudian memanggil Alda untuk sarapan.
Setelah selesai mengenakan seragam, Alda pun keluar menuju meja makan untuk sarapan. Selesai sarapan ia bergegas berangkat ke sekolahnya.
Sepulang sekolah Alda langsung mengganti pakaian dan mengambil buku PR-nya.
Ibunya heran melihat Alda yang begitu tergesa-gesa. “Mau ke mana, Alda? Kok terburu-buru?”
“Mau mengerjakan PR di rumah Kayla, Bu. Bersama teman-teman yang lain,” kata Alda sambil berlari ke luar.
Ternyata Alda berbohong kepada ibunya. Ia sebenarnya bukan mau mengerjakan PR di rumah Kayla. Alda menuju ke lapangan yang ada di samping rumah Siska untuk bermain bersama teman-temannya.
Sesampainya di lapangan, Alda menyimpan bukunya di bawah pohon.
Beberapa jam kemudian, waktu bermain pun telah selesai. Alda dan teman-temannya segera pulang karena hari akan menjelang malam.
Ketika makan bersama, ibunya menanyakan PR Alda yang dikerjakan bersama teman-temannya.
“Bagaimana PR-mu, Alda, apakah sudah selesai?” tanya ibunya kepada Alda.
“Oh, sudah, Bu,” jawab Alda, singkat.
Pertanyaan ibunya itu mengingatkannya pada buku PR yang ia simpan di bawah pohon. Ia bingung karena tak bisa mencarinya di malam hari seperti ini.
Akhirnya Alda terus memikirkan bagaimana cara ia bisa mengambil bukunya. Ia takut bukunya hilang. Alda pun menyesal karena telah membohongi ibunya.
Keesokan harinya, Alda tidak dapat mengumpulkan buku PR-nya. Alda juga tidak dapat mengerjakannya di depan kelas. Akhirnya ibu guru menghukum Alda, memberinya PR yang banyak untuk mengganti tugas yang masih kosong.
Akhirnya Alda pun berjanji kepada diri sendiri bahwa ia tidak akan berbohong lagi. Ia akan mengerjakan PR-nya yang kemarin.[]