KURUNGBUKA.com, SERANG – Momen Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tiap 2 Mei selalu disambut antusias dan spesial oleh para pendidik di Indonesia. Hal tersebut juga dirasakan oleh Ketua Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) dan juga merupakan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Sistem Informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd.

Menurut Aceng, dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini terus berkembang tetapi kualitasnya belum merata. Sebagai contoh kasus di Banten, ia menilai hal ini sebagai masalah klasik yang harus ditanggulangi.

“Perlu dukungan Pemda, terutama dari sisi anggaran. Maka dari itu, saya berkeinginan kampus misalnya dengan Dinas Pendidikannya Provinsi berkumpul. kita inventarisir dan mengkaji bersama soal di mana letak akar permasalahan Pendidikan di Banten ini kemudian nanti kita riset bersama oleh dosen. Tentu dampaknya bagi kampus ya akan menambah nilai dalam Indikator Kinerja Utama,” terangnya.

Sementara di satu sisi, guna menunjang kemajuan pendidikan, Aceng kemudian pada 2007 yang bermitra dengan UNJ mendirikan Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD).

“Ini levelnya seluruh Indonesia dan khususnya Banten. Jadi kami melakukan pelatihan profesional untuk guru dan kepala sekolah. Kepala sekolah yang belum bersertifikat dan ada calon kepala sekolah yang belum diangkat dan belum bersertifikat,” ucap Aceng.

Ia menambahkan, LPD menjadi penjaminan mutu dan menjadi salah satu syarat seseorang untuk menjadi kepala sekolah.

“Kalau sudah bersertifikat maka mereka sudah layak jadi Kepsek. Sebab, dalam pelatihannya lebih banyak soal manajerial, pedagogig, andragogi, dan huetagogi,” ujarnya.

Pada saat ini, menurutnya sudah LPD sudah meluluskan tujuh angkatan dimana dalam satu angkatan rata-rata berjumlah 30 orang. Guna mencapai kelulusan atau mendapatkan sertifikat harus menempuh 72 jam pembelajaran. LPD ini akhirnya juga menjadi cikal bakal adanya Pendidikan Profesi Guru (PPG) Untirta.

“Ini adalah momentum kebangkitan Pendidikan di Banten dan pekerjaan rumah kita adalah bagaimana mengembangkan SDM yang ada sesuai dengan dunia digital saat ini,” tuturnya. (Rls/dhe)